English Video Games: Kendaraan Negara Anglophone Melaksanakan Imperialisme Bahasa
Hai sobat, kembali lagi bersama dengan tulisan saya untuk membantu kalian semua membuka jendela dunia. Kali ini, saya akan membahas mengenai Imperialisme Bahasa dalam konteks perubahan identitas budaya. Seperti biasa saya akan memulainya dengan beberapa gambar:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/bf/Harvest_Moon_Back_to_Nature.jpg |
https://vignette4.wikia.nocookie.net/hmwikia/images/5/5d/Harvest_Moon_-_Back_to_Nature.jpg/revision/latest?cb=20140118013253 |
Apakah sobat ingin kembali bernostalgia dengan game tersebut? Saya rasa semua orang dewasa saat ini juga ingin hehe, begitupula dengan saya. Harvest Moon sendiri adalah game yang sangat populer berasal dari Jepang yang dibesut oleh Natsume Inc. bersama dengan platformnya yaitu Sony Play Station.
Nah kali ini saya akan mengulasnya dari perspektif Imperialisme Bahasa. Karena Harvest Moon merupakan game besutan dari Jepang tentu bahasa untuk peluncuran pertama adalah Bahasa Jepang pula. Nah disinilah hal menarik yang perlu kita cermati bersama-sama sobat. Dari apa yang saya cermati di kalangan anak-anak Indonesia, penggunaan Bahasa Jepang dalam games kurang diminati karena:
1. Kebanyakan dari mereka tidak memahami huruf Jepang yang digunakan seperti Katakana & Hiragana.
2. Secara otomotis karena tidak mampu memahami huruf maka arti kata pun akan sulit untuk dipahami.
Berbeda ketika Harvest Moon sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris karena:
1. Bahasa Inggris sama-sama menggunakan alfabet yang dimengerti oleh sebagian besar rakyat dunia.
2. Adanya dorongan dari orang tua dan guru agar menguasai Bahasa Inggris dengan baik.
Walaupun Bahasa Jepang sudah diajarkan di kebanyakan sekolah, tetapi antusiasme anak-anak di Indonesia dalam mempelajari huruf dan arti Bahasa Jepang masih cenderung minim. Kita liat aja kalo anak-anak bermain PS kemudian liat bahasa Jepang, langsung pada kabur semua. Lantas apa yang membuat anak-anak niat sekali belajar Berbahasa Inggris? Apakah ada alasan dibalik alasan selain untuk memahami konten dari sebuah games? Seberapa kuat pengaruh penggunaan medium games Berbahasa Inggris terhadap perubahan identitas budaya kita sebagai rakyat dunia? Yuk kita simak penjelasan berikut ini:
Bahasa Inggris dapat dilihat sebagai bentuk penjajahan pasca perang dunia alias English as Linguistic Imperialism. Memang Bahasa Inggris tidak menjadi Bahasa yang dominan dipakai di dunia karena masih ada bahasa Mandarin dan Bahasa Spanyol, tetapi banyak orang yang menganggap bahwa Bahasa Inggris adalah World’s Language. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi dan apakah ini akan membawa dampak negatif?
Jadi begini sobat, hegemoni mengenai Bahasa Inggris sebagai Bahasa Dunia (diperkirakan) disebabkan oleh Anglophone Countries yaitu negara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa dominan mereka. Mereka adalah Inggris, Amerika, Australia, Irlandia, Selandia Baru, dan Kanada.
https://thelondonsector.files.wordpress.com/2010/03/anglosphere.png |
http://img06.deviantart.net/5ba0/i/2009/075/3/8/ireland_grunge_flag_by_think0.jpg |
Awal mulanya, Bahasa Inggris hanyalah sebatas Lingua Franca yang artinya adalah bahasa pengantar dan biasa digunakan dimana ada penutur bahasa yang beragam. Kalau di Indonesia sendiri, Bahasa Indonesia disebut sebagai Lingua Franca karena di Indonesia sendiri ada banyak sekali bahasa yang digunakan mulai dari bahasa Sunda, Jawa, Bali, Banjar dan sebagainya. Begitupula pada kasus Bahasa Inggris ini sobat, karena banyaknya penggunaan bahasa yang berbeda di dunia maka dari itu perlu sekali adanya pengantar yang bisa digunakan oleh rakyat dunia. Pesatnya perkembangan dunia seperti tutur kata Mc Luhan “Global Village” turut serta mempercepat penyebaran penggunaan Bahasa Inggris tersebut sehingga muncul sebuah persepsi bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa global yang tidak lain adalah bahasa dunia.
Ada poin menarik nih sobat kalau kita bandingkan Lingua Franca di Indonesia dengan Lingua Franca Bahasa Inggris. Ruang lingkup Bahasa Indonesia hanya sebatas negara yang bersangkutan, tetapi Bahasa Inggris seakan-akan ingin menaklukkan bahasa lainnya. Dampak terburuk yang dirasakan adalah hilangnya keberagaman bahasa dunia yang cenderung menyebabkan hilangnya identitas masing-masing negara melalui proses homogenisasi Bahasa Inggris. Bagaimana tidak? Coba kita tengok ke belakang lagi deh sobat, apakah benar motivasi kalian untuk belajar Bahasa Inggris semasih anak-anak adalah untuk memahami konten dari games? Apakah sobat pernah menyesal mengapa selama ini sobat semua menghabiskan banyak waktu untuk belajar Bahasa Inggris? Saya rasa tidak karena mayoritas konten yang beredar Berbahasa Inggris, apalagi games yang mengajarkan Bahasa Inggris dengan menyenangkan tanpa paksaan. Kesimpulannya, sadar atau tidak, Imperialisme Bahasa Inggris masuk melalui hegemoni halus bukan koersif. Ternyata cara menjajah bangsa lain saat ini cukup licik juga yah sobat!
Mari kita tengok negara jauh disana yang menjadi korban hegemoni yaitu:
1. Finlandia: Negara yang menggunakan Bahasa Swedia dalam kesehariannya. Namun saat ini penggunaan bahasa primer Swedia tersebut sudah mulai tergerus dengan adanya Bahasa Inggris.
2. India: Bahasa Inggris digunakan sebagai official language disamping bahasa Hindi yang ada.
3. Negara Belanda: Diwajibkan untuk menguasai enam bahasa yaitu Bahasa Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Latin dan Yunani pada masa SMP selama enam tahun! Tetapi mirisnya adalah hampir setiap buku yang beredar disana semuanya menggunakan Bahasa Inggris dan sedikit sekali melibatkan Bahasa Belanda.
Perlu diketahui juga nih sobat bahwa ada beberapa negara yang sanggup “menolak” pengaruh imperialisme Bahasa Inggris tersebut, beberapa diantaranya adalah Tiongkok, Spanyol, Prancis, Jerman, Rusia, dan Jepang. Masing-masing negara tersebut mampu mempertahankan kelestarian bahasa mereka masing-masing dengan tidak menolak secara “utuh” Bahasa Inggris, artinya Bahasa Inggris tidak menjadi bahasa dominan dalam negara-negara tersebut.
Nah sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah dampak yang diberikan oleh Bahasa Inggris mempengaruhi eksistensi bahasa-bahasa lainnya? Jawabannya tentu iya. Bagaimana bisa?
1. Bahasa Inggris dilihat sebagai bentuk Linguistic Imperialism dengan melakukan homogenisasi sehingga semua rakyat dunia mau dan mengerti Bahasa Inggris.
2. Hadirnya Bahasa Inggris mempercepat proses pergantian bahasa (language shift) hingga pada punahnya bahasa (language death). Singkatnya, jika bahasa lokal sudah tidak digunakan lagi karena kehadiran Bahasa Inggris maka secara tidak sadar bahasa lokal pun akan kerap ditelan bumi walau butuh waktu yang sangat lama sehingga sampai pada titik language death.
3. Language Death mengurangi tingkat keberagaman identitas dan budaya yang kita miliki sebagai rakyat dunia. Rakyat di masa depan tidak akan mengenali bahasa asli daerah mereka karena yang mereka ketahui hanyalah Bahasa Inggris.
Harus kita akui bahwa perkembangan jaman dan teknologi yang hadir turut serta mempercepat proses English-ization di dunia. Dapatkah kita melakukan sesuatu terhadap hal tersebut? Tentu saja dengan cara yang sangat sederhana yaitu tetap menyempatkan menggunakan bahasa lokal ketika kita berbicara dengan rekan atau orang tua kita nih sobat. Perlu saya tekankan lagi bahwa bukan semata karena Bahasa Inggris itu membahayakan bahasa lainnya kita menolak kehadiran mereka di negara kita, tetap terima mereka hanya saja jadikan mereka sebagai “selingan” di dalam bahasa lokal demi menjaga keragaman baik itu di negara kita di Indonesia atau sebagai representasi keragaman bahasa di dunia.
https://cdn.meme.am/cache/instances/folder308/500x/43453308.jpg |
Sumber:
- Boussebaa, Mehdi, and Andrew D. Brown. 2017. "Englishization, Identity Regulation and Imperialism." Organization Studies 7-29.
- Chen, Chi Ying. 2013. "Is the Video Game a Cultural Vehicle?" Games and Culture 408-427.
- Modiano, Marko. 2001. "Linguistic Imperialism, Cultural Integrity and EIL." ELT Journal 339-346.
Dituliskan oleh:
G.P. Yuda Prasetia Adhiguna / 1506686261
1 komentar
AGENS128 "agen bola terpercaya saat ini"
BalasHapusNikmati bonus new member 10% & bonus cashback setiap minggunya
dan tunggu promo promo kami lainya
info lebih lanjut bisa hub di :
WhatsApp : 0877-8922-1725
BBM : D8B84EE1 / AGENS128